Sabtu, 12 November 2011

Akses Internet


Akses Internet


Nduk... setelah buanyak mendengar cerita koe mengenai internet dan segala manfaatnya, pakne jadi semakin kepingin tahu lebih banyak. Pakne kepingin belajar internet lebih banyak lagi dari koe nduk. Tolong yo nduk, koe terusken cerita koe kemarin-kemarin mengenai internet.
Baek pakne... kelihatannya pakne ini semakin bernafsu dan bersemangat untuk mengetahui tentang internet lebih banyak. Nah... kebetulan kali ini aku tak ceritain bagaimana cara mengakses internet. Selain itu aku juga kepingin cerita sedikit, mengenai perangkat atau peralatan opo wae, yang pakne butuhkan untuk bisa mengakses internet.
Sopo tahu, kelak suatu hari nanti, pakne punya duit untuk membeli dan membayar semua peralatan dan sarana yang pakne butuhken untuk bisa mengakses internet dari rumah pakne sendiri. Dengan begitu, yang bakal menikmatinya kan, bukan hanya pakne saja, aku juga bakal ikut-ikutan bisa menikmati internet, boleh toh pakne?
Waduh... nduk... sungguh pakne ndak menyangka... ternyoto selama ini koe memendam suatu maksud yang tersembunyi. Tadinya pakne menyangka koe cuma ingin bercerita, tanpa ada maksud-maksud atau keinginan-keinginan lain dibelakangnya. Koq tega-teganya, koe mengkhianati kepercayaan yang telah pakne beriken sama koe toh nduk.
Walah pakne... pakne... gitu aja koq dianggap pengkhianat. Aku bercerita tentang internet, bukan semata-mata karena ada udang di dalam sagu. Aku bercerita tentang internet ini, tujuan utamanya adalah untuk menambah pengetahuan ku sendiri, dan juga agar aku bisa lebih memahami serta mengerti lebih banyak mengenai internet.
Kalaupun ada maksud-maksud lainnya, baik yang tersirat maupun tersurat, baik yang terberat maupun yang terkuat, aku roso yo ndak harus terlalu menjadi masalah toh pakne. Itukan namanya, sambil menyelam minum kopi. Jadi nyelamnya dapet, mudah-mudahan kopinya juga dapet. Kalau pun nanti kopi yang didapet, tidak sesuei dengan harapan, aku yo ndak terlalu memusingken hal itu toh pakne.
Yo... koe bener nduk. Apapun niat dan maksud lain yang seperti ne berusaha keras koe sembunyiken, pakne juga sudah menyadari koq. Pakne juga ngerti maksud keinginan, harapan, dan kebutuhan koe toh nduk. Pokoknya, koe jangan terlalu memikirkan hal-hal sampingan seperti itu.
Yang harus koe utamaken saat ini tentu saja adalah tujuan utama koe sebenarnya. Ini agar jangan sampei nanti koe jadi malah terlalu menyimpang dan malah mengutamaken tujuan sampingan ne. Itu bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental koe sendiri nduk.
Lha.. ini koq kita malah membicaraken hal-hal yang tidak jelas dan belum tentu di minati dan dimengerti oleh orang lain. Sudah nduk... koe mulai saja cerita koe mengenai mengakses internet tadi.
Begini pakne, sebelum pakne bisa mengakses dan menggunaken internet, ada beberapa syarat yang harus pakne penuhi. Syarat ini antara lain, pakne harus punya perangkat yang dibutuhken, baik perangkat lunak atau software, maupun perangkat keras atau hardware. Selain itu, pakne juga membutuhken beberapa syarat lainnya. Nanti saya tak ceritaken juga.

Peralatan Yang Dibutuhkan

Mungkin selama ini pakne tidak terlalu memikirkan dan memperhatikan masalah ini. Itu mungkin juga karena pakne masih mengakses internet dengan cara menumpang ataupun dengan cara menyewa, merental di warnet. Tapi ndak ada salahnya toh jika pakne mengetahui juga mengenai peralatan dan cara mengakses internet. Seperti yang aku bilang diatas... sopo tahu.. pakne berminat... dan punya modal untuk punya akses internet sendiri.
Kita mulai dari yang paling mudah dulu yo pakne, peralatan pertama yang pakne butuhken adalah perangkat keras. Peralatan pertama adalah sebuah komputer atau PC. Komputer yang pakne butuhken, tidaklah harus sebuah super komputer. Untuk mengakses internet, pakne cukup membutuhken sebuah komputer yang bisa menjelanken sistem operasi dan aplikasi untuk mengakses internet.

Komputer (PC)

Pakne bisa menggunaken PC mulai dari yang setarap dengan Pentium 1 hingga PC keluaran terakhir. Jadi, pakne tidak harus membeli sebuah PC yang termahal, kalo cuma untuk bisa mengakses internet. Pakne bisa membeli PC yang sesuei dengan kemampuan finansial pakne.
Sebentar nduk... koe bilang... Pentium 1 juga bisa tetep digenaken? Opo nanti ndak akan kesuliten?
Kalo soal itu sih, relatif pakne. Internet itu sebenarnya bisa di ibaratken sebagai sebuah jalur, atau jalan, atau jembatan penghubung. Nah... yang namanya jalan, tentu yo... bisa dilewati oleh berbagai macam kendaraan. Baik yang super cepet, maupun yang amit-amit sangat lambat.
Mau seberapa cepat atau seberapa lambatnya pakne mengakses internet, itu bukan hanya tergantung dari jenis atau tipe komputer yang pakne gunaken. Faktor kecepatan komputer ini hanyalah salah satu dari beberapa faktor lain yang juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap kecepatan akses internet. Faktor-faktor apa saja itu, nanti kita juga akan membahasnya pakne.

Modem

Pakne tahu toh, apa yang dimaksud dengan modem itu? Ya tahu toh nduk... modem itukan bahasa Inggris, yang kalo dibahasa Indonesia ken sama artinya dengan Nyonya, betul toh nduk? Salah pakne... kalo yang itu Madam pakne... Modem itu artinya... seorang laki-laki yang senang bergaya seperti perempuan... Lho... kalo yang itu bukannya Wadam nduk?
Bukan pakne... wadam itu adalah benda yang biasa digunaken oleh simbok untuk menggoreng. Lha??? kalo yang itukan wajan nduk? Bukan pakne, wajan itu adalah kesenian tradisional masyarakat Jawa. Lha... itukan wayang toh nduk. Sebentar nduk, kayaknya koe semakin lama semakin ngawur. Koe membuat pakne mu semakin bingung.
Hik...hik.. hik.. pakne... pakne... gitu aja koq bingung. Saya tadi itu cuma becanda koq pakne. Nah.. kalo yang ini serius... Modem itu adalah singkatan dari MOdulator-DEModulator. Modem, sesuei dengan namanya... modulator, artinya pengubah, dan De-Modulator, artinya mengembalikan perubahan. Modem mempunyai fungsi mengubah sinyal, lalu mengembalikan lagi sinyal yang telah dirubah tersebut ke bentuk awal.
Modem Internal & External
Modem ini pakne, jika dilihat dari cara menempatkannya di komputer, bisa di bedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang external dan internal.
Modem external itu pakne, artinya modem tersebut di tempatkan secara terpisah dari komputer. Atau bisa dikatakan bahwa modem tersebut berada diluar komputer.

Sedangken yang modem internal, artinya modem tersebut berada di dalam komputer. Modem internal ini bisa berupa card atau kartu yang di selipkan kedalam slot yang ada di MainBoard.

Pakne masih ingat cerita pakne mengenai perangkat keras untuk network atau jaringan? Berati pakne tentu masih ingat bentuk atau gambar dari network card atau kartu jaringan yang ada di artikel itu bukan? Nah.. modem internal ini, mirip dengan network card itu pakne.
Lalu... apa modem external dan internal ini mempunyai fungsi dan kecepatan yang berbeda nduk? Modem external maupun internal itu mempunyai fungsi yang sama pakne. Yang membedakan mereka hanyalah bentuk dan cara penempatannya pakne, serta harga tentunya.
Modem internal, biasanya relatif lebih murah jika dibandingken dengan modem external. Akan tetapi, however pakne, modem external juga mempunya kelebihan, yaitu modem external ini mudah untuk di pasang dan di lepas atau di pindahkan. Itu karena modem external berada diluar komputer, hingga pakne tidak perlu membongkar atau membuka casing komputer saat ingin memasang ataupun memindahkan modem external.
Beda halnya dengan modem internal, pakne harus membuka casing atau tutup komputer pakne dulu sebelum pakne bisa memasang ataupun memindahkan modem internal. Itu berarti pakne membutuhkan sedikit pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana cara memasang dan melepas perangkat keras atau komponen komputer.
Nah... jika saat ini komputer pakne belum mempunyai modem, dan jika suatu hari nanti pakne kepingin menambahkan modem ke komputernya pakne, dan pakne merasa bingung saat ditanya mau pilih modem yang internal atau external, pakne bisa menggunaken hal-hal yang telah disebutken diatas sebagai bahan pertimbangan.
Fungsi Modem
Sebentar nduk... tadi koe bilang modem itu berfungsi untuk mengubah? Opo sing di ubah ne nduk?
Begini lho pakne, sebagaimana pakne tahu... modem itu adalah perangkat yang menghubungkan komputer pakne dengan dunia internet. Modem menggunaken saluran atau kabel telephone sebagai jalurnya. Pakne tahu kan... kabel telepon itu dulunya hanya di gunaken untuk mengirimkan suara dari satu tempat ke tempat lain. Itu artinya, kabel telepon hanya bisa mengirimkan sinyal yang berbentuk analog.
Nah.. pakne juga tahu... bahwa komputer itu adalah perangkat digital. Komputer hanya bisa mengolah sinyal-sinyal atau informasi-informasi yang berbentuk digital. Agar komputer bisa juga mengolah sinyal atau informasi yang berbentuk analog atau selain digital, maka komputer membutuhkan perangkat lain untuk membantunya pakne.
Nah.. disitulah modem berperan. Modem bisa dikatakan sebagai penerjemah, modem berfungsi menerjemahkan. Saat komputer pakne ingin mengakses internet, komputer pakne akan mengirimkan sinyal keluar yang berbentuk digital. Ingat opo yang barusan aku kataken tadi kan pakne? Komputer hanya bisa mengolah informasi digital.
Sinyal digital yang dikirimkan oleh komputer pakne tadi akan di terima oleh modem. Dan karena jalur yang akan pakne gunaken untuk mengirimken sinyal tersebut adalah jalur atau kabel telepon, yang mana kabel atau jalur tersebut hanya bisa menerima dan mengirimkan sinyal dalam bentuk analog, itu berarti sinyal digital yang dikirimkan oleh komputer pakne tidak akan bisa melewati jalur atau kabel tersebut. Kacuali...
Yup kacuali sinyal digital tersebut di ubah dulu menjadi sinyal yang berbentuk analog. Modem, pakne, mempunyai kemampuan untuk melakukan pengubahan sinyal itu. Sinyal digital yang dikirimkan oleh komputer pakne, akan di ubah dulu menjadi sinyal analog oleh modem. Setelah sinyal tersebut diubah, barulah modem akan mengirimkankannya melalui kabel atau jalur telephone.
Begitu juga sebaliknya pakne, saat modem menerima sinyal analog yang dikirimkan dari internet, modem tersebut akan mengubahnya menjadi sinyal dalam bentuk digital sehingga komputer pakne bisa mengerti informasi apa yang datang dari internet tersebut dan harus diapaken informasi tersebut. Gimana pakne?
Gitu ya nduk. Setelah mendengar penjelasan mu mengenai fungsi modem tadi, resane.... untuk saat ini... pakne rasa pakne cukup mengerti nduk, walaupun pakne sepertinya pakne masih agak bingung, tapi yo wis... mungkin nanti juga pakne mengerti sendiri. Dan pakne roso, pakne ndak harus tahu bagaimana cara modem mengubah sinyal, yang penting buat pakne, pakne bisa mengakses situs yang pakne mau lihat di internet, iyo toh nduk?
Jenis Koneksi Internet
Iyo... pakne... yo wesss... pakne mo tanya opo lagi? Begini nduk... Kalo tadi internal dan external itukan perbedaan dalam hal tata letak dan bentuk, sekarang dalam hal kecepatan nduk, opo modem itu ada macem-macemnya juga? Tentu saja ada pakne.
Selain dalam hal bentuk dan letak, modem juga di bedakan dari kecepatannya. Kecepatan ini bergantung dari jenis koneksi atau hubungan internet yang digunaken. Jenis koneksi atau hubungan internet ini dibedakan dalam dua kelompok, yaitu Dial Up Connection dan Broadband Connection.
Kecepatan transfer atau koneksi internet itu pakne, di ukur berdasarkan banyaknya atau jumlah bit yang bisa dikirimkan atau di transfer dalam satu detik. Bit itu opo nduk? Bit itu pakne, adalah satuan yang di gunaken untuk mengukur jumlah data yang bisa di olah oleh komputer. Kalo pakne tertarik untuk mengetahui mengenai bit ini lebih jauh, pakne bisa mempelajarinya melalui buku-buku komputer.
Kembali ke masalah kecepatan tadi pakne, untuk koneksi internet yang tergolong lambat satuan yang digunaken adalah Kilo Bits Per Second atau biasa disingkat Kbps. Sedangken untuk koneksi internet yang cepat, satuan yang dipergunaken adalah Mega Bits Per Second atau disingkat Mbps.
Sebentar nduk... opo bedae... Kilo dengan Mega? Opo yang membedaken mereka itu adalah Partai yang mereka gunaken? Waduh pakne ini mulai lagi ngawurnya, Kilo dan Mega itu adalah jenis satuan juga pakne... bukan nama orang. Kilo itu satuannya adalah 1.000 dan Mega satuannya adalah 1.000.000. Itu berarti 1.000 kilo = 1 Mega.
Lha... kalo 1 kilo beras itu berapa mega nduk? Tau' ah pakne... gelep. Lho... orang nanya koq malah di marahin toh nduk. Yo... wess... ora opo-opo.. koe ndak mau jawab juga ndak masalah. Kembali kecerita koe tadi nduk, koneksi internet yang lambat itu yang bagaimana? Dan yang cepat itu yang bagaimana?
Dial Up V.S Broadband Connection
Kecepatan akses internet itu dibagi dalam dua kategori pakne. Yaitu Dial Up Connection yang lamban dan Broadband Connection yang cepat.
  • Dial Up: Hanya bisa mempunyai kecapatan maksimal yaitu 56 Kbps. Untuk menggunakan Dial Up connection ini pakne hanya membutuhkan modem untuk Dial Up connection. Telkomnet Instant adalah salah satu contoh layanan koneksi internet jenis Dial Up Connection.
Sedangkan Broadband Connection terbagi dalam tiga jenis yang berbeda, yaitu:
  1. ISDN: Mempunyai kecepatan maksimal 128 Kbps. Untuk menggunakan koneksi ISDN ini, pa'e membutuhkan perangkat atau adapter yang dinamaken Integrated Services Digital Network atau disingkat ISDN. Jalur yang digunaken adalah melalui cable digital dengan kecepatan yang ditinggi. Kabel ini biasanya di pasang oleh perusahaan telephone atau perusahaan penyedia layanan akses internet yang biasa disebut ISP (Internet Service Provider).
  1. Cable: Mempunyai kecepatan maksimal 384 Mbps, pakne. Jalur yang di gunaken untuk mengakses koneksi jenis ini biasanya menggunaken kabel seperti yang digunakan oleh layanan TV kabel.
  1. DSL: Mempunyai kecepatan maksimal 384 Mbps.
Nah.. pakne... sekarang pakne sudah tahu sedikit mengenai beberapa perangkat dan jenis koneksi internet. Pakne serakarang sudah bisa memperkiraken koneksi internet seperti apa yang pakne butuhken.
Iyoo.. yo nduk. Pikiran pakne mulai sedikit terbuka sekarang. Dunia rasanya lebih terang, mata pakne tidak lagi berkunang-kunang. Tapi sebenarnya, masih banyak lagi yang pakne ingin ketahui nduk. Masih banyak yang belum pakne mengerti dari cerita mu diatas tadi.
Iyo pakne, pakne itu kalo jadi orang musti belajar sabar. Aku yo ndak bisa juga menjelaskan semuanya hanya dalam satu kali cerita, pokoe pakne ndak usah khawatir, aku juga masih akan terus menceritakan hal-hal lain dengan lebih jelas dan terinci. Sabar yo pakne, aku tak pergi dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar